Sabtu, 05 Juni 2010

Split Testing: Cara Terbaik Agar Ngeblog Tidak Menjenuhkan

Disukai atau tidak, ngeblog bisa menjenuhkan bagi setiap blogger. Pemicunya bisa karena trafik yang tak kunjung meningkat, penghasilan yang tidak sesuai harapan, jumlah pelanggan RSS yang tidak bertambah, dan sebagainya. Bagaimana cara keluar dari kondisi ini? Menurut saya, cara terbaiknya adalah dengan melakukan split testing.

Split testing, disebut juga A/B testing adalah sebuah metode eksperimen pemasaran di mana Anda membandingkan sebuah sampel yang digunakan dengan sampel baru. Variable yang diubah dalam ekperimen ini ini antara lain tata letak, judul, gambar, warna, dan sebagainya.

Sebenarnya banyak metode pemasaran (seperti metode multivarian), namun split testing memiliki kelebihan yaitu mudah dilaksanakan, mudah diinterpretasikan (ditafsirkan), dan dapat diterapkan dalam situasi yang luas. Itulah sebabnya Anda harus mencoba metode ini.

Bagaimana memulai eksperimen ini?

Caranya adalah dengan menyelaraskan eksperimen dengan target yang ingin dicapai. Sebagai contoh, jika target Anda adalah meningkatkan penghasilan PPC lokal, lakukan split testing dengan mengubah tata letak iklan PPC.

Anggaplah Anda saat ini menaruh iklan PPC di bawah judul postingan. Eksperimen yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengubah letak iklan PPC tersebut, misalnya di akhir postingan.
Contoh-contoh lain split testing yang bisa Anda lakukan adalah:
  • Trafik posting harian vs trafik posting 3 hari sekali
  • Jumlah komentar postingan tutorial vs jumlah komentar postingan non tutorial
  • Trafik dengan top komentator vs trafik tanpa top komentator (sedang saya lakukan)
  • Trafik blogwalking vs trafik tanpa blogwalking
  • Jumlah pelanggan RSS dengan bonus vs jumlah pelanggan RSS tanpa bonus
  • Trafik judul biasa vs trafik judul bombastis
  • Penghasilan PPC A vs penghasilan PPC B
Persen Konversi

Persen konversi adalah cara untuk mengukur hasil split testing. Berikut ini adalah contoh praktisnya dengan melihat persen konversi iklan PPC lokal di bawah judul vs iklan PPC lokal di bawah postingan.
Anggaplah bulan Maret Anda meletakkan posisi iklan PPC di bawah judul. Pada bulan itu Anda memperoleh  3.000 pengunjung dengan jumlah klik iklan PPC sebanyak 80. Maka persen konversinya adalah 2,67 % (80 dibagi 3.000).

Sebulan kemudian Anda melakukan split tesing dengan meletakkan iklan PPC itu di bawah postingan (akhir postingan). Anda memperoleh 3.000 pengunjung dengan jumlah klik 90. Maka persen konversinya adalah 3 %.

Karena persen konversinya lebih tinggi, maka posisi iklan PPC di bawah postingan lebih baik dibanding di bawah judul postingan. Oleh karena itu, Anda harus mempertahankan posisi ini. Namun, jika persen konversinya lebih rendah, Anda harus mengembalikan posisi iklan ke posisi semula (di bawah judul postingan) atau bisa juga melakukan split testing dengan posisi yang lain.

Jika Anda melakukan eksperimen seperti yang saya paparkan di atas, saya yakin Anda akan bersemangat ngeblog karena merasa tertantang. Jadi, lakukan split testing mulai sekarang dan ucapkan selamat tinggal pada kejenuhan!

Sumber: blogodolar.com

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar Anda