Sabtu, 28 Mei 2011

Wadah Makanan yang Ramah Lingkungan


Memilih dan menggunakan kontainer atau wadah makanan secara tepat tentu menguntungkan bagi Anda dan keluarga. Anda bisa mengatur porsi makan dengan ukuran wadah makanan sesuai kebutuhan. Di sisi lain, kesehatan makanan juga terjaga jika tahu cara menyimpan makanan yang baik dan benar.

Pakar nutrisi, Emilia Ahmadi mengatakan, wadah makanan bisa mendukung keluarga untuk hidup sehat. Karena penggunaan wadah yang baik dan benar bisa membantu menyimpan makanan maupun masakan sesuai aturan. Membawa masakan dalam kontainer dari rumah bisa membantu Anda menjaga kebersihan, dan mengatur porsi serta jenis makanan. Menggunakan kontainer juga memelihara kandungan nutrisi dalam makanan, dan terjaga kebersihannya. Tak berlebihan jika dikatakan, pola makan sehat dipengaruhi dari penggunaan wadah atau kontainer yang tepat.
Pastikan wadah kedap udara
Makan buah utuh lebih bergizi daripada jus buah. Nah, jika tak sempat makan buah saat sarapan, Anda bisa membawanya ke kantor. Agar kebersihan makanan lebih terjaga, Anda bisa membawanya dalam wadah, termasuk jika Anda sudah memotong buah di rumah. Pilihan kontainer yang tak tepat bisa membuat buah kehilangan nutrisi, apalagi jika buah sudah dipotong atau dikupas kulitnya.
“Jika ingin memotong buah dan memasukkannya ke dalam wadah, pastikan wadah kedap udara. Tujuannya agar tak ada oksigen yang masuk supaya tak merusak nutrisi dari buah. Radikal bebas yang paling mudah masuk ke dalam tubuh adalah oksigen. Jadi tak selamanya oksigen bagus untuk tubuh,” jelas Emilia.
Hindari wadah transparan untuk menyimpan makanan basah
Memasak di rumah dan membawanya sebagai bekal makan siang membantu Anda menjalani pola makan sehat. Namun pastikan, kandungan gizi di dalam makanan tak hilang dengan memilih kontainer yang tidak bening. Wadah bening memungkinkan cahaya masuk ke dalam wadah dan merusak kandungan zat nutrisi dalam makanan basah, seperti buah atau sayur.
Beri label pada kontainer
Penyimpanan makanan pada kontainer juga harus disertakan label. Bakteri akan berkembang biak jika makanan disimpan terlalu lama di lemari es. “Biasanya usai acara sayang jika makanan tak dibawa pulang. Anda kemudian menyimpan makanan dari pesta, misalnya di dalam wadah yang benar di dalam lemari es. Namun karena tak diberi label, Anda lupa sudah berapa lama menyimpan makanan tersebut. Kalau sudah seperti ini bakteri akan muncul,” jelas Emilia.
Pilih kontainer dengan takaran
“Saat makan di luar, atau dalam buffet misalnya, kita disediakan piring besar. Kecenderungannya orang akan mengambil semua jenis makanan yang enak dan menarik dimakan, piring besar pun penuh dengan makanan. Akhirnya kita tak bisa mengontrol makanan yang masuk,” tutur Emilia, saat temu media di Tupperware Home, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Emilia melanjutkan, standar porsi makanan mengalami distorsi 70 persen dibandingkan beberapa tahun lalu. Untuk mengurangi kebiasaan makan dan minum terlalu banyak atau sedikit, Anda bisa menggunakan atau memilih kontainer sesuai porsi yang seharusnya.
Gelas plastik berstandar foodgrade berukuran 250 cc misalnya, setara dengan satu porsi sayur atau jus buah yang dibutuhkan setiap hari. Setengah dari wadah makanan berbentuk mangkuk berukuran 250-300 cc sama dengan satu porsi nasi. Dengan mengetahui takaran ini, diet Anda akan berjalan lebih baik. “Kontainer yang Anda gunakan memengaruhi porsi. Setiap harinya satu orang membutuhkan 5-13 porsi buah dan sayur,” tutur Emilia.
Bawa wadah saat berbelanja
Membawa wadah minum untuk diisi ulang atau kontainer saat makan siang boleh jadi sudah biasa bagi Anda. Namun bagaimana dengan membawa wadah makanan saat berbelanja bahan makanan di supermarket? Saat membeli daging, ikan, atau ayam, juga sayuran, masukkan ke kontainer. Setibanya di rumah, Anda bisa menyimpan kontainer tersebut di lemari es. Selain memudahkan kerja dan membuat lemari es lebih tertata rapi, Anda juga berkontribusi menyelamatkan bumi.
“Dengan membawa wadah saat belanja kita mengurangi penggunakan kantong plastik,” tutur Emilia, yang menolak menggunakan kantong plastik usai berbelanja dan memindahkan barang belanjaannya ke tas.
Semoga bermanfaat ...
sumber: Kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar Anda