Rabu, 02 Maret 2011

Bisakah Hipertensi Dikontrol Tanpa Obat-Obatan?

Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi selalu identik dengan konsumsi obat yang terus menerus. Tapi bisakah hipertensi dikontrol tanpa menggunakan obat-obatan?

"Ya bisa dikontrol tanpa obat jika baru sebatas pre-hipertensi yang pengobatannya tidak perlu dengan obat tapi melalui modifikasi pola gaya hidup. Tapi berbeda jika sudah sudah masuk stage 1 dari hipertensi," ujar dr A. Sari Sri Mumpuni, SpJP dalam acara seminar bertema 'Berat Badan Ideal, Tekanan Darah Normal' di Gedung Ditjen PP&PL, Jl. Percetakan Negara, Jakarta, Senin (12/7/2010).

dr Sari menuturkan jika seseorang sudah masuk stage 1 dari hipertensi yaitu memiliki tekanan sistolik 140-159 mm/Hg dan tekanan diastolik 90-99 mm/Hg, maka jalan keluar satu-satunya adalah obat-obatan untuk membantu menurunkan tekanan darah. Ditambah juga dengan perubahan gaya hidup.

Maka itu bagi yang baru sebatas terkena pre-hipertensi sebaliknya mulai melakukan perubahan gaya hidup agar tak berlanjut ke hipertensi. Karena jika sudah terkena hipertensi harus terus menerus mengonsumsi obat.

Jika masih pre-hipertansi sebaiknya melakukan diet DASH, yaitu:
  1. Mengonsumsi garam dapur maksimal 1 sendok teh atau 5 gram perhari.
  2. Mengurangi asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh jika berat badannya sudah berlebih, misalnya dengan mengurangi asupan nasi, gorengan dan juga gula.
  3. Mengusahakan untuk memiliki indeks massa tubuh tidak lebih dari 25.
  4. Meningkatkan asupan kalium dengan banyak mengonsumsi sayur dan buah.
  5. Meningkatkan asupan kalsium yang bisa berasal dari susu non-fat dan ikan yang dikonsumsi dengan tulangnya seperti teri. Tapi bukan ikan teri yang diasinkan.
  6. Meningkatkan asupan magnesium yang bisa berasal dari biji-bijian dan kacang-kacangan.
  7. Membatasi konsumsi lemak berlebih, usahakan untuk mengonsumsi minyak yang berasal dari jagung dan jangan digunakan berkali-kali.

Perubahan gaya hidup yang bisa dilakukan untuk mengendalikan hipertensi adalah:

  1. Penurunan berat badan atau menjaga IMT (Indeks Massa tubuh) berada di ambang normal (18,5-25). Jika bisa mempertahankan berat badan normal atau bisa menurunkan berat badan sebanyak 10 kg, maka tekanan darah sistolik akan menurun sebanyak 5-20 mmHg.
  2. Melakukan diet DASH (Dietary Approach to Stop HTN). Memperbanyak konsumsi sayur dan buah, produk rendah lemak dan lemak jenuh, maka tekanan darah sistolik akan menurun sebanyak 8-14 mmHg.
  3. Melakukan diet rendah garam. Usahakan untuk tidak mengonsumsi garam berlebihan, maka tekanan darah sistolik akan menurun sebanyak 2-8 mmHg.
  4. Meningkatkan aktivitas fisik. Usahakan untuk melakukan aktivitas aerobik secara teratur seperti jalan kaki 30 menit sehari, maka bisa menurunkan tekanan darah sistolik sebanyak 4-9 mmHg.

"Kebiasaan masyarakat kita adalah menambahkan garam ke semua makanannya, padahal tidak semua makanan harus diberi garam karena beberapa makanan sudah mengandung kadar natrium misalnya ikan asin, kerupuk dan kecap," ujar Triyani Kresnawan, DCN, MKes dari instalasi gizi RSCM.

Salah satu kunci utama dari keberhasilan mencapai tekanan darah yang normal dan optimal adalah kepatuhan, terutama dalam menjalankan pola hidup sehat. Selain itu juga untuk mencegah komplikasi dari hipertensi.

Semoga bermanfaat ...


sumber: detikHeatlh

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar Anda