Seorang pria di Makassar, Sulawesi Selatan, meninggal dunia ketika menonton Gonzales memasukan gol ke gawang Malaysia di pertandingan semifinal Indonesia versus Malaysia, Minggu 19 Desember 2010 lalu. Hal ini sangat mengejutkan, sebab pria tersebut meninggal hanya dalam hitungan detik. Penyebab meninggalnya diperkirakan karena serangan jantung.
"Dalam kasus menonton bola, pada beberapa orang yang punya riwayat jantung koroner, hal itu bisa terjadi. Namun, bagi orang yang tak punya riwayat jantung koroner, serangan jantung tetap bisa terjadi, karena mengabaikan gejala yang ada atau memang langsung terjadi kematian mendadak (sudden death)," kata dr. Jetty Sedyawan, spesialis penyakit jantung, saat dihubungi VIVAnews.
Manifestasi atau gejala jantung koroner ada lima. Pertama, sakit dada. Kedua, gangguan irama jantung. Ketiga, sesak napas. Keempat serangan jantung, dan kelima sudden death. Ada kasus serangan jantung yang didahului dengan gejala seperti jantung berdebar-bedar, atau sesak napas tetapi ada juga yang langsung mengalami kematian mendadak.
Jika seseorang memiliki faktor risiko sebaiknya juga harus ditelaah dan diperiksa. Termasuk faktor risiko, seperti hipertensi, rentan stres, kencing manis atau merokok. Riwayat penyakit jantung keluarga dan gaya hidup juga perlu dicermati.
"Biasanya pasien yang mengalami kematian mendadak mengabaikan gejala yang dialaminya. Lalu, penyebab kematian mendadak sekitar 80-90 persen disebabkan gangguan irama jantung baik berat maupun ringan," dr. Jetty menambahkan.
Pencetusnya kematian mendadak menurut dr. Jetty bukan hanya menonton pertandingan bola. Tetapi juga akibat stres berat atau depresi. "Saat stres, tubuh akan melepaskan hormon adrenalin, yang memacu otot jantung bekerja lebih keras. Ini membuat pembuluh darah menyempit dan terjadi kontraksi. Akibatnya tekanan darah naik atau menyebabkan gangguan irama jantung."
Tetapi, bagi Anda yang memiliki riwayat jantung dan ingin tetap menonton bola tidak masalah. Tentunya, selama Anda menjaga gaya hidup selalu tetap sehat, seperti teratur berolaharga, mengonsumsi makanan sehat dan tentunya manajemen stres yang baik.
"Dalam kasus menonton bola, pada beberapa orang yang punya riwayat jantung koroner, hal itu bisa terjadi. Namun, bagi orang yang tak punya riwayat jantung koroner, serangan jantung tetap bisa terjadi, karena mengabaikan gejala yang ada atau memang langsung terjadi kematian mendadak (sudden death)," kata dr. Jetty Sedyawan, spesialis penyakit jantung, saat dihubungi VIVAnews.
Manifestasi atau gejala jantung koroner ada lima. Pertama, sakit dada. Kedua, gangguan irama jantung. Ketiga, sesak napas. Keempat serangan jantung, dan kelima sudden death. Ada kasus serangan jantung yang didahului dengan gejala seperti jantung berdebar-bedar, atau sesak napas tetapi ada juga yang langsung mengalami kematian mendadak.
Jika seseorang memiliki faktor risiko sebaiknya juga harus ditelaah dan diperiksa. Termasuk faktor risiko, seperti hipertensi, rentan stres, kencing manis atau merokok. Riwayat penyakit jantung keluarga dan gaya hidup juga perlu dicermati.
"Biasanya pasien yang mengalami kematian mendadak mengabaikan gejala yang dialaminya. Lalu, penyebab kematian mendadak sekitar 80-90 persen disebabkan gangguan irama jantung baik berat maupun ringan," dr. Jetty menambahkan.
Pencetusnya kematian mendadak menurut dr. Jetty bukan hanya menonton pertandingan bola. Tetapi juga akibat stres berat atau depresi. "Saat stres, tubuh akan melepaskan hormon adrenalin, yang memacu otot jantung bekerja lebih keras. Ini membuat pembuluh darah menyempit dan terjadi kontraksi. Akibatnya tekanan darah naik atau menyebabkan gangguan irama jantung."
Tetapi, bagi Anda yang memiliki riwayat jantung dan ingin tetap menonton bola tidak masalah. Tentunya, selama Anda menjaga gaya hidup selalu tetap sehat, seperti teratur berolaharga, mengonsumsi makanan sehat dan tentunya manajemen stres yang baik.
Semoga bermanfaat ..
Sumber: VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda