Makin bahaya aja nih para pencuri amatir, mereka mencoba inovasi-inovasi terbaru cara mencopet yang baik .. mungkin ada ya "rampok center" yang ngurusin semua masalah perampokan sampai urusan copet-mencopet ini. hehehe ..
Aksi kejahatan semakin berani. Selain tidak mengenal waktu, sasaran, lokasi serta situasi, juga modus operansinya. Seperti pencopetan telefon genggam yang dialami oleh Syifa Tathifa (12) siswi kelas VII SMPN 13 Bandung, warga Perum Kiara Asri. Peristiwa Kamis (16/7) dipelataran parkir Griya Yogya Jalan Buah Batu Bandung, terjadi pukul 13.00 WIB, dekat pos parkir dan hanya berjarak beberapa meter dari Mapolsekta Lengkong.
Modus operansinya terbilang unik dan baru. Korban yang tengah menunggu orang tuanya berbelanja baru saja membeli baso cilok. Baru saja tubuhnya berbalik tiba-tiba dirasakannya ada benda cair yang mengenai rambutnya. Disaat kebingungan karena rambut dan sebagian bajunya sudah dilumuri saus tomat, wanita paruh baya berdandan menor mendekati dan memberitahu korban seraya pura-pura menunjuk letak saos di rambut dan baju.
“Saat putri saya mencari tisu didalam tas untuk melap kotoran saos, ibu tersebut turut sibuk mengeledah tas seakan membantu mencarikan tisu,” ujar Usman, orang tua korban. Belum usai cipratan saos di rambut dan baju dilap, ibu tersebut berlalu meninggalkan korban. Korban baru menyadari kalau ibu tadi adalah pencopet saat mencari HP hendak menghubungi orang tuanya.
Kejadian tersebut diketahui oleh pedagang cilok dan beberapa pedagang lainnya serta petugas parkir. “Merasa pelaku belum lari jauh, putri saya melaporkan kejadian satpam super market, tapi puteri saya hanya disarankan untuk melapor ke kantor polisi,” ujar Usman.
Aksi kejahatan semakin berani. Selain tidak mengenal waktu, sasaran, lokasi serta situasi, juga modus operansinya. Seperti pencopetan telefon genggam yang dialami oleh Syifa Tathifa (12) siswi kelas VII SMPN 13 Bandung, warga Perum Kiara Asri. Peristiwa Kamis (16/7) dipelataran parkir Griya Yogya Jalan Buah Batu Bandung, terjadi pukul 13.00 WIB, dekat pos parkir dan hanya berjarak beberapa meter dari Mapolsekta Lengkong.
Modus operansinya terbilang unik dan baru. Korban yang tengah menunggu orang tuanya berbelanja baru saja membeli baso cilok. Baru saja tubuhnya berbalik tiba-tiba dirasakannya ada benda cair yang mengenai rambutnya. Disaat kebingungan karena rambut dan sebagian bajunya sudah dilumuri saus tomat, wanita paruh baya berdandan menor mendekati dan memberitahu korban seraya pura-pura menunjuk letak saos di rambut dan baju.
“Saat putri saya mencari tisu didalam tas untuk melap kotoran saos, ibu tersebut turut sibuk mengeledah tas seakan membantu mencarikan tisu,” ujar Usman, orang tua korban. Belum usai cipratan saos di rambut dan baju dilap, ibu tersebut berlalu meninggalkan korban. Korban baru menyadari kalau ibu tadi adalah pencopet saat mencari HP hendak menghubungi orang tuanya.
Kejadian tersebut diketahui oleh pedagang cilok dan beberapa pedagang lainnya serta petugas parkir. “Merasa pelaku belum lari jauh, putri saya melaporkan kejadian satpam super market, tapi puteri saya hanya disarankan untuk melapor ke kantor polisi,” ujar Usman.
Karena sudah menjadi korban pencopetan dan dikerubungi pengunjung supermarket. Akhirnya korban hanya bisa menangis hingga dipertemukan dengan orang tuanya. Berdasarkan keterangan sejumlah pedagang, peristiwa pencopetan dengan sasaran anak pelajar sudah sering terjadi.
Namun untuk peristiwa yang dialami Syifa Tathifa, dengan modus di seprot saos dan pura-pura menolong terhitung baru, karenanya terhadap kejadian tersebut diharapkan anak-anak sekolah untuk lebih berhati-hati.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda