Rabu, 25 April 2012

Yuk, Santai di Gazebo!

Selain menawarkan suasana non formal, posisi gazebo cenderung paling strategis dan nyaman untuk bersantai. Untuk itulah, gazebo memang pantas diberi perhatian lebih seperti itu oleh para tamu.



Lihatlah, jika tidak di dekat area rindang atau teduhnya pohon atau dinding rumah, gazebo kerap dibangun di sudut luar bangunan rumah, bahkan kadang sengaja dibuat "mojok". Alhasil, dilihat dari luarnya, gazebo tampak membentuk suasana sangat ekslusif, baik itu di halaman rumah, samping kolam renang, atau di atas kolam ikan dan taman.

Tradisional
Berbekal bahan kayu, bambu, atau rotan, konsep gazebo bergaya tradisional kerap mengadopsi bentuk gazebo di pedesaan-pedesaan tradisional Indonesia yang tersebar hampir di seluruh pelosok Nusantara. Gaya arsitektur Bale Bengong khas Bali, Rumah Joglo ciri khas Jawa Tengah, atau rumah panggung tradisional Bugis. 
Namun, melihat fungsinya saat ini, keberadaan gazebo pun tak lagi hanya dipakai sebagai rest area di rumah, melainkan juga di hotel mewah atau restoran. Material kayu yang digunakan pun variatif seperti jati, nangka, bahkan batang kelapa. Berhias motif unik, baik pahat atau ukir, atapnya kerap memakai atap sirap, jerami, atau genteng tanah liat modern

Modern Klasik Eropa
Di belahan Eropa, sebutlah Perancis atau Inggris, gazebo biasanya didirikan di sekitar taman dengan bunga-bunga warna-warni. Ciri-ciri perpaduan nuansa moderen dan klasik gazebo ini adalah pemakaian pilar berukuran besar dan atap model kubah.

Kokoh dengan pondasi beton, permukaan gazebo ini biasanya rata atau flat dengan tanah. Atapnya kerap menggunakan kaca, dan tak jarang dihiasi dengan mozaik warna-warni.    

Membuat Gazebo?

- Usahakan posisi gazebo tidak tepat di bawah pohon berbuah besar seperti mangga atau durian. Di saat musim panen, buah yang berjatuhan cenderung dapat merusak atap

- Sesuaikan ukuran gazebo dengan luas lahan. Jika sempit, sebaiknya ukuran bangunan gazebo tidak terlalu besar dan minimal 2 x 2 meter. Hal itu untuk menghindari ruangan dalamnya menjadi sesak dan lalu lalang ke dan dari gazebo pun tetap bisa leluasa 

- Menganut konsep suasana non formal, gazebo tidak menuntut pemakaian kursi. Untuk gazebo bergaya tradisional di Indonesia, konsep saung bambu atau bale lesehan paling dominan digunakan. Selain unik, sentuhan tradisional ini memang mampu memunculkan suasana lebih akrab dan nyaman untuk rileks

- Gunakan cat berkualitas dan tahan lama, serta lapisi cat anti rayap pada material jenis kayu atau bambu. Gazebo yang berada di atas tanah terbuka tentunya rentan dengan serangan rayap

- Jika didirikan di atas lahan berupa rumput, gunakan batu cetak sebagai alas pijakan dari rumah induk ke dalam gazebo atau sebaliknya. Hal ini menghindari untuk becek dan kotor saat musim hujan

- Untuk gazebo yang didirikan di atas kolam atau bidang air, buatlah jalan setapak dengan dengan standar ukuran kaki orang dewasa, sekitar 90 cm, sehingga untuk anak-anak pun terasa lebih lebar dan aman berlalu lalang 

- Bantal, guling, dan pernak-pernik bersantai lainnya sebaiknya diberi penutup. Debu dari udara terbuka dan pepohonan di sekitar dan juga serangga tentu cukup sering hinggap ke dalam gazebo yang relatif tidak tertutup

- Tambahkan kelambu yang dipasang sedemikian rupa menutupi seluruh bagian dalam gazebo. Hanya saja, pemasangan tidak mengganggu pintu masuk dan pandangan ke luar, sehingga tidak perlu didesain rumit untuk buka-tutup

- Gazebo bisa dinikmati sebagai tempat bersantai siang dan malam. Karena itulah, gunakan cahaya lampu yang cukup untuk penggunaan malam hari.

- Meskipun bisa dialiri dari rumah induk, gazebo masih memerlukan sekering sendiri. Bersantai mendengarkan alunan lagu, siaran televisi, atau berseluncur di bermain laptop dan internet dengan fasilitas Wi-Fi di dalam gazebo tentunya cukup menarik dan membuat betah

Semoga bermanfaat ....



sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar Anda