Senin, 20 Juni 2011

Tempat Istirahat Sesungguhnya

Di masa kanak-kanak dulu, salah satu kegiatan yang menggembirakan sekaligus melelahkan adalah baris berbaris. Di tengah kelelahan, bila kemudian pasukan baris berbaris berhenti, dan komandan memerintahkan “istirahat di tempat gerak!”, badan rasanya langsung enak serta nyaman.


Dalam kadar berbeda, kehidupan kekinian juga serupa. Berlari, berlari, berlari terus tanpa mengenal henti. Bangun pagi buru-buru sarapan, buru-buru pergi ke kantor. Di kantor, terus diburu oleh target. Dalam karir, terus diburu keinginan untuk naik pangkat. Di rumah, terus diburu oleh standar kehidupan yang terus menaik.

Terlihat jelas rangkaian kehidupan kekinian yang terburu-buru dan tanpa istirahat. Sebagian sahabat baru istirahat setelah terkena stroke, dirawat dokter di rumah sakit, atau malah setelah tidak berdaya di panti jompo. Badannya memang terpaksa istirahat, namun pikirannya masih berkejaran. Andaikan badan ini masih sehat, andaikan tubuh ini masih aktif,  serba  berandai-andai   itulah  ciri  pikiran   yang    masih berkejaran.

Ada cerita tentang anak kecil bernama Peter. Karena anak orang kaya, pintar, suatu hari Peter dilanda kebosanan. Datanglah Peter ke penyihir di hutan, minta diberikan mesin waktu. 0leh penyihir, diberikan mesin waktu, namun dengan sebuah syarat: mesin waktunya hanya bisa bergerak ke depan tidak bisa dibalikkan ke masa lalu.

Pertama-tama diputar mesin waktunya ke umur sekolah menengah atas. Betapa gembiranya ia menemukan dirinya menjadi remaja lengkap dengan pacar bertangan putih dan ada bulunya. Namun, remaja ini hanya senang dua minggu. Kali ini diputar lagi mesin waktunya ke masa tua. Lagi-lagi ia gembira menemukan dirinya sebagai kepala rumah tangga beranak dua lengkap dengan isteri cantik. Ini pun umur kegembiraannya hanya dua minggu. Lagi diputar mesin waktunya ke depan, hingga ia terhentak menangis di panti jompo dengan keadaan yang menyedihkan. Isteri sudah meninggal, anak-anak sudah berkeluarga entah ke mana.

Tiba-tiba Peter sadar, betapa banyak momen segar kekinian yang sudah berlalu, semata-mata karena serakah, buru-buru dan berkejaran dalam kehidupan.  Bila boleh jujur, cerita Peter adalah cerita kita semua. Cerita tentang hidup yang kelelahan berkejaran serta tidak pernah istirahat.

Pada suatu hari, konon para binatang iri dengan manusia karena punya sekolah. Kemudian sepakat mendirikan sekolah binatang. Ada kuliah terbang yang diajarkan burung, ada latihan berlari yang dipandu serigala, ada ketrampilan berenang dengan instruktur ikan. Setelah bertahun-tahun semua kelelahan. Ternyata, semua memiliki sifat alami masing-masing. Burung sifat alaminya terbang, serigala berlari, ikan berenang.

Meminjam salah satu cerita zen, ketika hujan turun, ayam berteduh di bawah pohon, bebek menyemplungkan dirinya di kolam. Keduanya memilih jalan berbeda, namun keduanya bahagia apa adanya.

Inilah tempat istirahat yang sesungguhnya, kembali ke sifat alami masing-masing. Ia yang menjadi ibu rumah tangga, istirahatlah dalam kekinian sebagai ibu rumah tangga. Ia yang menjadi direktur, istirahatlah dalam kekinian sebagai direktur. Pengertian istirahat amatlah sederhana. Lakoni panggilan kehidupan sebaik-baiknya, lihat segi-segi menggembirakan, kemudian olahlah kehidupan agar indah dengan rasa syukur yang mendalam.

Bagi para sahabat yang sudah punya cucu, bahkan tidur bersama nenek cerewet pun bisa menjadi istirahat. Wanita menopause memang ditandai salah satunya oleh emosi yang lebih labil. Namun, sebagaimana Socrates yang menyebut istrinya yang cerewet sebagai guru kebijaksanaan yang terbaik, suami yang sedang digoda nenek yang sedang menopause, sesungguhnya sedang dididik untuk menjadi sabar dan bijaksana.

Makanya ada yang berpesan, masa lalu seperti cek yang sudah dibatalkan, masa depan serupa giro yang belum jatuh tempo. Satu-satunya uang tunai yang dimiliki bernama saat ini. Makanya dalam bahasa Inggris masa kini berarti The Present, salah satu artinya adalah hadiah. Dan ia yang sudah beristirahat dalam kekinian, sesungguhnya sudah mempersiapkan diri secara terbaik dalam menyongsong masa depan.

Semoga bermanfaat ...


sumber: gedeprama.blogdetik.com

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar Anda