Sabtu, 18 Juni 2011

4 Tanda Pria yang Sudah Siap & Belum Siap Menikah

Pria dan pernikahan merupakan kedua hal yang sulit disatukan. Sebagian dari mereka menganggap pernikahan merupakan kehidupan yang menyulitkan. Namun, tidak semua pria berpikir seperti itu. Banyak juga di antara mereka yang ingin segera menikah dan menjalani bahtera rumah tangga.


Mungkin Anda sedang bertanya-tanya, yang manakah tipe kekasih Anda, apakah pria yang ingin menikah atau pria yang menganggap pernikahan suatu hal yang menyusahkan?

Ternyata mudah saja mengetahui pria yang ingin menikah dan tidak ingin menikah. Simak tanda-tanda berikut ini dan Anda akan mengetahui isi hatinya.

Berikut ini tanda si dia siap menikah, seperti dilansir dari iVillage:

Tidak lagi ingin bersenang-senang
John Malloy, penulis 'Why Men Marry Some Women and Not Others', melakukan penelitian terhadap 2.500 pria. Banyak responden yang mengatakan, kehidupan lajangnya tidak lagi menarik. Malloy juga mewawancarai pria berusia antara 17 hingga 70 tahun yang sedang merencakan pernikahan. Mereka mengaku tidak berminat lagi untuk mengunjungi klub dan bar favoritnya.

Finansial yang matang
Tina Tessina, Ph.D, seorang psikoterapis California menjelaskan, pria akan menikah jika mereka sudah siap dalam segi finansial.

"Pria memiliki jam biologis, 'waktu' mereka berbeda dibanding wanita. Prioritas pria cenderung terfokus pada kematangan finansial sebelum ia memiliki keluarga. Jika ia masih berjuang untuk membayar tagihan, ia tidak ingin menambahkan beban dengan memiliki istri," jelas Tessina.

"Anda sebaiknya mencari pria dewasa yang bisa diperhitungkan. Pria yang berkomitmen pada pekerjaan, keluarga dan teman. Meskipun dia belum siap menikah, setidaknya dia dapat membahas konsep komitmen," saran Tessina.

Berkeinginan menjadi ayah
Carol Morgan, seorang pakar matcmaker (mak comblang), mengamati pria yang ingin menikah ketika mereka mulai menyukai anak-anak dan sering membicarakan keinginannya untuk segera memiliki anak pada kekasihnya.

Sedangkan menurut penelitian dari John Malloy, pria yang berpendidikan tinggi, kebanyakan menganggap penikahan sebagai suatu hal yang tidak serius sampai usia 26. Mereka baru memasuki tahap komitmen yang tinggi antara usia 28 dan 33.
Dari penelitian tersebut juga ditemukan, pria yang memiliki jenjang pendidikan yang lama seperti dokter dan pengacara, kebanyakan baru akan memikirkan komitmen di usia 30 sampai 36. Malloy menambahkan, jika usia 30 belum menikah, kemungkinan konsep pernikahannya mulai memudar. Menginjak usia 43, jika masih belum menikah juga, mereka lebih memilih menjadi bujangan seumur hidup.

Bertingkah layaknya suami
April Masini, pengarang 'Date Out of Your League' menjelaskan, "ketika seorang pria siap menikah, ia mulai bertindak seperti suami. Misalnya ia akan membuat rencana untuk masa depan, memperkenalkan Anda kepada teman-teman dan keluarga.
Mereka pun bukan hanya sekedar menelepon Anda setiap harinya, tapi juga ingin memberitahukan rincian kegiatannya dan memiliki keinginan yang besar untuk mendengar tentang kabar Anda.

Tanda Tidak Siap Menikah:

1. Tidak mau terikat
Jika dia pernah mengatakan tidak ingin terikat oleh wanita manapun, jangan buang waktu Anda untuk menunggu dia berubah pikiran. Pria tipe ini masih mau bersenang-senang dengan banyak wanita.

2. Membeli barang mahal
Membeli mobil Porsche atau barang mahal lainnya merupakan tanda ia tidak memikirkan pernikahan atau masa depannya nanti. Carol Morgan mengatakan, "Jika ia bertindak secara finansial belum dewasa dan tidak bertanggung jawab berarti dia masih berpikir tentang 'aku' bukan 'kita'."

3. Pernikahan bukan suatu hal yang menyenangkan
Dia mengganggap teman-temannya yang menikah merupakan orang yang menyedihkan. Jika pria berkomitmen maka mereka mengganggap pernikahan sesuatu yang membahagiakan, bukan menyedihkan.

4. Sering membuat Anda menangis
Jika ia sering bertindak kasar, berbohong dan genit terhadap wanita lain, berarti dia tidak serius dengan Anda. Segera ambil keputusan dan raihlah hidup Anda kembali.

Semoga bermanfaat ...


sumber: wolipop

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar Anda