Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya untuk senang dan gemar membaca agar ia memiliki wawasan dan informasi yang luas. Tapi Bagaimana Membuat si Kecil agar Senang Membaca?
"Sejak usia 6 bulan anak sudah bisa diperkenalkan membaca dengan cara duduk bersama dipangkuan ibunya lalu dibacakan buku cerita, setelah anak berusia 6-7 tahun ia sudah mulai bisa membaca sendiri," ujar psikolog anak Ike R Sugianto, Psi saat dihubungi detikHealth, Selasa (8/2/2011).
Ike menuturkan yang harus dipahami adalah seberapa penting orangtua mengganggap kegiatan membaca bersama ini adalah sesuatu yang penting. Karena kebanyakan kini peran orangtua mengajak membaca anak digantikan oleh pengasuhnya.
"Kegiatan ini bukan hanya sekedar membuat anak senang membaca, tapi juga bisa menjalin keakraban dan kebersamaan (emotional bonding) dengan anak yang nantinya akan berpengaruh terhadap perilakunya seperti menjadi patuh dengan orangtua. Karenanya efek dari membaca akan berbeda jika yang membacakan buku adalah pengasuhnya," ungkap psikolog yang menjadi pemilik dan berpraktek di Potentia Center Jakarta Barat.
Strategi lain adalah mendongengkan anak saat ia bermain karena akan memiliki efek yang lebih baik untuk anak berinteraksi.
Agar anak senang dan gemar membaca ada beberapa tips atau hal yang bisa dilakukan oleh orangtua yaitu:
1. Buatlah suasana kegiatan membaca yang menyenangkan dan mengasyikkan bagi anak, misalnya dengan memangku si kecil, membaca buku bersama-sama atau membaca sambil memeluk anak.
2. Pilihlah buku yang sesuai dengan usia anak, misalnya untuk anak-anak balita pilihlah buku dengan gambar yang besar, berwarna dan sedikit tulisan, sedangkan untuk bayi pilihlah buku yang terbuat dari kain.
3. Buku-buku yang dipilih sebaiknya melibatkan interaksi dengan anak sehingga anak lebih tertarik untuk membacanya dan tidak menjadi pasif atau hanya mendengarkan saja.
4. Waktu membacakan buku, orangtua sebaiknya membuat intonasi nada yang menarik, seru, heboh dan jangan yang datar-datar saja karena akan membuat anak menjadi cepat bosan.
5. Jangan memarahi anak jika ia memegang buku dan merusak atau merobeknya. Jika membelikan buku untuk balita atau bayi maka orangtua harus siap-siap bukunya menjadi robek, rusak atau diremas-remas. Tapi orangtua jangan memarahi si kecil karena akan membuat ia menjadi trauma dan tidak mau membaca lagi karena teringat peristiwa tersebut.
6. Orangtua juga harus senang membaca dan memberikan contoh pada anak-anaknya untuk membaca buku. Jika orangtua lebih senang menonton televisi maka anak-anak pun akan lebih memilih menonton televisi daripada membaca.
"Orangtua harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anak, jika orangtua tidak senang membaca dan membiarkan televisi menyala 24 jam, maka jangan harap anaknya akan menjadi senang membaca," ungkap psikolog lulusan UI ini.
"Sejak usia 6 bulan anak sudah bisa diperkenalkan membaca dengan cara duduk bersama dipangkuan ibunya lalu dibacakan buku cerita, setelah anak berusia 6-7 tahun ia sudah mulai bisa membaca sendiri," ujar psikolog anak Ike R Sugianto, Psi saat dihubungi detikHealth, Selasa (8/2/2011).
Ike menuturkan yang harus dipahami adalah seberapa penting orangtua mengganggap kegiatan membaca bersama ini adalah sesuatu yang penting. Karena kebanyakan kini peran orangtua mengajak membaca anak digantikan oleh pengasuhnya.
"Kegiatan ini bukan hanya sekedar membuat anak senang membaca, tapi juga bisa menjalin keakraban dan kebersamaan (emotional bonding) dengan anak yang nantinya akan berpengaruh terhadap perilakunya seperti menjadi patuh dengan orangtua. Karenanya efek dari membaca akan berbeda jika yang membacakan buku adalah pengasuhnya," ungkap psikolog yang menjadi pemilik dan berpraktek di Potentia Center Jakarta Barat.
Strategi lain adalah mendongengkan anak saat ia bermain karena akan memiliki efek yang lebih baik untuk anak berinteraksi.
Agar anak senang dan gemar membaca ada beberapa tips atau hal yang bisa dilakukan oleh orangtua yaitu:
1. Buatlah suasana kegiatan membaca yang menyenangkan dan mengasyikkan bagi anak, misalnya dengan memangku si kecil, membaca buku bersama-sama atau membaca sambil memeluk anak.
2. Pilihlah buku yang sesuai dengan usia anak, misalnya untuk anak-anak balita pilihlah buku dengan gambar yang besar, berwarna dan sedikit tulisan, sedangkan untuk bayi pilihlah buku yang terbuat dari kain.
3. Buku-buku yang dipilih sebaiknya melibatkan interaksi dengan anak sehingga anak lebih tertarik untuk membacanya dan tidak menjadi pasif atau hanya mendengarkan saja.
4. Waktu membacakan buku, orangtua sebaiknya membuat intonasi nada yang menarik, seru, heboh dan jangan yang datar-datar saja karena akan membuat anak menjadi cepat bosan.
5. Jangan memarahi anak jika ia memegang buku dan merusak atau merobeknya. Jika membelikan buku untuk balita atau bayi maka orangtua harus siap-siap bukunya menjadi robek, rusak atau diremas-remas. Tapi orangtua jangan memarahi si kecil karena akan membuat ia menjadi trauma dan tidak mau membaca lagi karena teringat peristiwa tersebut.
6. Orangtua juga harus senang membaca dan memberikan contoh pada anak-anaknya untuk membaca buku. Jika orangtua lebih senang menonton televisi maka anak-anak pun akan lebih memilih menonton televisi daripada membaca.
"Orangtua harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anak, jika orangtua tidak senang membaca dan membiarkan televisi menyala 24 jam, maka jangan harap anaknya akan menjadi senang membaca," ungkap psikolog lulusan UI ini.
Semoga bermanfaat ...
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda