Profesor Parke Kunkle yang ahli di bidang astronomi menggeser sejumlah penanggalan zodiak dan menambah Ophiuchus, yang membuat total zodiak berjumlah 13 bintang. Menurut peramal, perubahan zodiak tidak merubah karakter dan peruntungan seseorang.
"Kalau menurut saya sebenarnya tidak ada pengaruh pergeseran zodiak dengan perubahan karakter seseorang. Sebenarnya karakter seseorang itu lebih kepada karakter tanggal lahirnya tidak ada hubungannya dengan zodiak," ujar peramal selebriti yang tinggal di Jakarta, Madam Ara, kepada detikcom, Minggu (16/1/2011).
Madam menuturkan, dua orang dengan zodiak yang sama belum tentu memiliki satu karakter dan peruntungan yang serupa. Seperti halnya shio, zodiak hanya salah satu faktor untuk menerawang karakter seseorang.
"Peruntungan pribadi seseorang dengan zodiak cancer bisa berbeda-beda, seperti shio juga tetap ada pengaruh tanggal kelahirannya," terangnya.
Madam memberikan catatan bahwa pergeseran zodiak ini membawa pesan akan adanya evolusi. Evolusi tersebut diyakini akan membawa ke arah kebaikan.
"Saya percaya karena perbintangan bergeser berarti akan ada evolusi. Kita harus lebih bertanggungjawab menjaga keselarasan alam," tandasnya.
Kejutan awal tahun ini diberikan oleh Profesor Parke Kunkle yang menyebutkan sistem zodiak atau perbintangan saat ini sudah basi alias sudah ketinggalan zaman. Profesor yang mengajar astronomi di Minneapolis, Amerika Serikat, itu mengatakan sumbu bumi saat ini sudah bergeser dari posisi sejak sistem zodiak pertama kali ditemukan bangsa Babylonia.
Sistem Babylonia kuno mengelompokan zodiak berdasarkan konstelasi di mana matahari berada pada saat orang dilahirkan. Tetapi ribuan tahun setelahnya, gravitasi bulan telah mengubah posisi putar bumi pada porosnya dan menciptakan perbedaan sebulan pada susunan bintang.
Astronom saat ini mengusulkan semua bintang mundur satu bulan ke belakang dan menambah bintang ke-13, yakni ophiuchus. Akibat dari sistem zodiak ini, banyak orang berganti bintangnya. Pendapat Kunkle juga menimbulkan kontroversi dan debat di berbagai kalangan.
"Kalau menurut saya sebenarnya tidak ada pengaruh pergeseran zodiak dengan perubahan karakter seseorang. Sebenarnya karakter seseorang itu lebih kepada karakter tanggal lahirnya tidak ada hubungannya dengan zodiak," ujar peramal selebriti yang tinggal di Jakarta, Madam Ara, kepada detikcom, Minggu (16/1/2011).
Madam menuturkan, dua orang dengan zodiak yang sama belum tentu memiliki satu karakter dan peruntungan yang serupa. Seperti halnya shio, zodiak hanya salah satu faktor untuk menerawang karakter seseorang.
"Peruntungan pribadi seseorang dengan zodiak cancer bisa berbeda-beda, seperti shio juga tetap ada pengaruh tanggal kelahirannya," terangnya.
Madam memberikan catatan bahwa pergeseran zodiak ini membawa pesan akan adanya evolusi. Evolusi tersebut diyakini akan membawa ke arah kebaikan.
"Saya percaya karena perbintangan bergeser berarti akan ada evolusi. Kita harus lebih bertanggungjawab menjaga keselarasan alam," tandasnya.
Kejutan awal tahun ini diberikan oleh Profesor Parke Kunkle yang menyebutkan sistem zodiak atau perbintangan saat ini sudah basi alias sudah ketinggalan zaman. Profesor yang mengajar astronomi di Minneapolis, Amerika Serikat, itu mengatakan sumbu bumi saat ini sudah bergeser dari posisi sejak sistem zodiak pertama kali ditemukan bangsa Babylonia.
Sistem Babylonia kuno mengelompokan zodiak berdasarkan konstelasi di mana matahari berada pada saat orang dilahirkan. Tetapi ribuan tahun setelahnya, gravitasi bulan telah mengubah posisi putar bumi pada porosnya dan menciptakan perbedaan sebulan pada susunan bintang.
Astronom saat ini mengusulkan semua bintang mundur satu bulan ke belakang dan menambah bintang ke-13, yakni ophiuchus. Akibat dari sistem zodiak ini, banyak orang berganti bintangnya. Pendapat Kunkle juga menimbulkan kontroversi dan debat di berbagai kalangan.
Semoga bermanfaat ...
sumber: detikNews
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda