Mengatasi anak yang gemar berbohong tidak bisa dengan hanya melarang. Perlu pemahaman dan kasih sayang agar upaya orangtua tidak memicu anak makin gemar berbohong. Agar berbohong tidak berlarut-larut, apalagi membuat anak dijauhi teman-teman bermainnya, segera temukan cara jitu untuk menghentikan kebiasaan buruk itu.
1. Stop Marah
Berhenti memarahi ketika anak melakukan kesalahan. Kemarahan serta hukuman yang ditimpakan atas kesalahan anak, belum tentu dipahami anak dengan maksud yang benar.
Ubah gaya orangtua menghadapi masalah dengan cara yang lebih bijak, hadapi kekurangan anak dengan sikap yang lebih baik.
2. Be Positive
Menghentikan kebohongan bisa dilakukan orangtua dengan membantu anak melihat dirinya lebih positif.
Stop membandingkan anak. Kalaupun boleh dibandingkan adalah dengan anak sebelumnya, bukan dengan orang lain.
Selain itu, tanamkan dan buat anak paham bahwa dirinya adalah individu yang unik dengan kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya.
3. Biasakan Mencari Solusi
Biasakan anak untuk mencari solusi tanpa ketakutan akan kesalahan. Lakukan dengan cara membiasakan anak berdiskusi atau belajar mengekspresikan diri lewat diskusi.
Intinya, biasakan anak mencari pemecahan masalah ataupun membicarakan kesalahan. Tanamkan dalam dirinya, kesalahan adalah sesuatu yang lumrah. Anda pun tidak selalu menindaklanjuti dengan hukuman, tapi terbuka untuk mencari solusi bersama-sama.
4. Lingkungan Lebih Luas
Menghadapi peer pressure yang kerap membuat kemampuan berbohong anak kian berkembang, orangtua sebaiknya membantu anak memiliki lingkungan dan pergaulan yang lebih luas. Menyertakan anak pada klub-klub hobi atau kelompok belajar di luar sekolah bisa menjadi pilihan, agar ia memiliki pengalaman dengan banyak teman.
5. Konsekuensi Bukan Hukuman
Ketika anak berbohong, orangtua boleh saja memberikan konsekuensi. Namun konsekuensi tidak selalu berupa hukuman. Caranya bisa dengan membalikkan situasi bila anak tidak berbohong, beri pujian meski ia telah mengakui kesalahan. Tunjukkan orangtua cukup memahami dan menghargai kejujuran anak.
1. Stop Marah
Berhenti memarahi ketika anak melakukan kesalahan. Kemarahan serta hukuman yang ditimpakan atas kesalahan anak, belum tentu dipahami anak dengan maksud yang benar.
Ubah gaya orangtua menghadapi masalah dengan cara yang lebih bijak, hadapi kekurangan anak dengan sikap yang lebih baik.
2. Be Positive
Menghentikan kebohongan bisa dilakukan orangtua dengan membantu anak melihat dirinya lebih positif.
Stop membandingkan anak. Kalaupun boleh dibandingkan adalah dengan anak sebelumnya, bukan dengan orang lain.
Selain itu, tanamkan dan buat anak paham bahwa dirinya adalah individu yang unik dengan kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya.
3. Biasakan Mencari Solusi
Biasakan anak untuk mencari solusi tanpa ketakutan akan kesalahan. Lakukan dengan cara membiasakan anak berdiskusi atau belajar mengekspresikan diri lewat diskusi.
Intinya, biasakan anak mencari pemecahan masalah ataupun membicarakan kesalahan. Tanamkan dalam dirinya, kesalahan adalah sesuatu yang lumrah. Anda pun tidak selalu menindaklanjuti dengan hukuman, tapi terbuka untuk mencari solusi bersama-sama.
4. Lingkungan Lebih Luas
Menghadapi peer pressure yang kerap membuat kemampuan berbohong anak kian berkembang, orangtua sebaiknya membantu anak memiliki lingkungan dan pergaulan yang lebih luas. Menyertakan anak pada klub-klub hobi atau kelompok belajar di luar sekolah bisa menjadi pilihan, agar ia memiliki pengalaman dengan banyak teman.
5. Konsekuensi Bukan Hukuman
Ketika anak berbohong, orangtua boleh saja memberikan konsekuensi. Namun konsekuensi tidak selalu berupa hukuman. Caranya bisa dengan membalikkan situasi bila anak tidak berbohong, beri pujian meski ia telah mengakui kesalahan. Tunjukkan orangtua cukup memahami dan menghargai kejujuran anak.
Semoga bermanfaat ...
sumber: tabloid NOVA
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda