Minggu, 23 Januari 2011

Cara Bijak Menggunakan Uang

Ingin mengubah perilaku boros? Tak ada salahnya mengikuti cara bijak menggunakan uang ala perencana keuangan Aidil Akbar Madjid MBA CFE CFP RIFA RFC, Managing Partner/Senior Advisor dari Akbar's Financial Check Up.  

Simak tip & triknya, yuk!
 
1. Bedakan antara keinginan dan kebutuhan.

2. Saat menerima penghasilan langsung anggarkan sesuai pos masing-masing kebutuhan. Misalkan, pertama untuk tabungan, investasi, disusul pengeluaran lain.

3. Maksimum total cicilan sejumlah 30 persen (KPR, kartu kredit, cicilan mobil, cicilan motor, atau cicilan-cicilan lainnya) dari gaji yang diterima.

4. Tabungan dan investasi minimum 15 persen, idealnya 25-30 persen (contoh, logam mulia, reksadana). Saat berinvestasi, masukkan uang pada produk yang memang tidak bisa ditarik kembali.

5. Hindari pasangan yang boros dari informasi tentang jumlah uang yang tersedia. Buat seolah-olah uang memang sudah habis untuk pos-pos di awal yang tak bisa diganggu gugat.

6. Sebelum pergi ke mal atau bertemu teman dimanapun, usahakan untuk mengisi perut terlebih dulu. Ketika di mal nanti harus makan pun tidak akan sebanyak saat kondisi perut dalam keadaan kosong.

7. Jika pemborosan sudah sangat akut, ada baiknya pasangan berkonsultasi dengan perencana keuangan.

8. Waspadai komponen “bocor halus” seperti kasih uang ke pengamen, tukang sampah, biaya parkir, voucher pulsa, cuci rambut di salon, mengecat rambut, undangan pernikahan. “Bocor halus” adalah sesuatu yang tidak seberapa perlu untuk dilakukcara bijak menggunakan uang ala perencana keuanganan tapi jika dihitung-hitung frekuensinya bisa sangat besar.

Semoga bermanfaat ...

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar Anda