Sabtu, 11 Desember 2010

Warga Lereng Merapi Dihebohkan Video Awan Panas Berbentuk Pocong

Sejumlah warga lereng Merapi kembali dihebohkan oleh fenomena aneh letusan gunung tersebut. Setelah awan yang pernah muncul menyerupai Petruk, kini warga ramai membicarakan soal awan panas yang bentuknya mirip hantu pocong.
 
Fenomena awan pocong itu berhasil direkam dalam sebuah video berdurasi 20 detik dan kini sudah beredar luas. Gumpalan awan panas yang keluar dari puncak Merapi membentuk wujud mirip wajah manusia dengan tali pocong yang terlepas di bagian kepala.

Setelah dilacak, video yang sudah menyebar dari ponsel ke ponsel itu  ternyata berasal dari Marwoto (45), warga Tumpang Sari RT 05/ RW XIV, Kecamatan Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah.

Saat ditemui detikcom, Senin (29/11/2010), di komplek pedagang kaki lima (PKL) Alun-alun Kota Magelang, Marwoto bersama belasan warga sedang asyik menonton video yang banyak dinilai warga menyeramkan.

“Gambar ini saya dapat ketika letusan Merapi yang kedua, tepatnya pada hari Jumat (05/11) dari Kawasan Selo, Boyolali,” kata Marwoto.

Marwoto menyatakan, dia berhasil mengabadikan momen itu saat awan panas dengan cepat membumbung tinggi dan mengarah ke barat daya.

“Ke arah barat Mas. Soalnya saya posisi di Selo sehingga naik ke atas kanan mengarah ke daerah Ambarawa,” kisah Marwoto.

Marwoto menambahkan, gambar itu diambil dari dalam rumah, tepatnya di balik kaca jendela rumah rekannya sehingga gambar terlihat agak kabur.

Usai mendapatkan gambar aneh itu, Marwoto mengaku mencari-cari apa makna dari wujud awan panas yang membentuk hantu pocong dengan tali bagian kepala pocong terlepas.

“Kalau saya dari beberapa orang pintar dan paranormal menyatakan gambar itu mempunyai makna bahwa perlu adanya keterbukaan antarsesama manusia,” ujar Marwoto.

Video itu sampai saat ini menjadi pergunjingan masyarakat sekitar Merapi, mulai dari anak-anak, pelajar, ibu-ibu rumah tangga dan kalangan lain yang bisa menikmati video lewat ponsel.

Bawa Pesan Kebaikan


Suhadi (56), salah seorang yang dianggap sesepuh di Kawasan Magelang tepatnya di Dusun Sedayu, Kecamatan Muntilan, menyatakan, gambaran awan panas membentuk manusia atau pocong atau tokoh pewayangan merupakan pesan tersembunyi yang harus dibaca.

“Setiap pesan itu mengandung makna dan kita harus jeli dan menyebarkan pesan yang dibawa itu biasanya adalah mengajak kebaikan. Itu kalau orang percaya,” kata Suhadi.

Suhadi mengaku, selama erupsi Merapi berlangsung sebulan ini, ia sempat dimintai tolong oleh beberapa pengungsi yang kesurupan.

Yang pertama, dia dirasuki oleh roh yang mengaku sebagai Mbah Petruk yang menyampaikan pesan agar orang-orang di sekitar Merapi mendirikan salat lima waktu.

“Yang kedua juga sama. Dengan datang dan menyembah-nyembah mengaku dirinya sebagai tokoh pewayangan gareng yang menyatakan bahwa akan terjadi banjir lahar dingin besar. Sungai-sungai sekitar merapi akan dipenuhi dengan metrial batu dan pasir yang akan menjadi rejeki warga,” cerita Suhadi.

Suhadi berharap pesan itu bisa menjadi ‘pengeling-eling’ warga bahwa segala sesuatu perbuatan akan mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.


sumber: detiknews

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar Anda