Agar tak menjadi korban, ada baiknya kita mengetahui ciri-ciri pria abusive (kejam). Pria ini bisa jadi merupakan orang yang sedang PDKT ke Anda atau malah pacar Anda sendiri.
Si Temperamental
Marah berlebihan merupakan salah satu pemicu seseorang untuk bertindak kasar, baik lewat kata-kata maupun anggota tubuh. Marah yang bersifat positif biasanya digunakan untuk meluapkan emosi, tidak untuk menyalahkan atau menyakiti.
Tak semua hal bisa ditanggapi dengan cara ini, apalagi kalau hanya masalah kecil yang bisa diselesaikan secara baik. Jadi, jika ada pria yang sedikit-sedikit marah besar, bahkan sampai kasar, itu pertanda bahwa dia sudah melakukan tindakan kekerasan. Intinya, marah tak lagi digunakan sebagai luapan emosi, tapi menjadi tindakan yang menyakiti.
Si Posesif
Pria yang gemar marah biasanya cenderung lebih posesif. Pasalnya, ia tak suka hal yang tak sesuai harapan. Untuk itu, ia berusaha ikut campur dalam segala hal, termasuk dalam hubungan. Mudah cemburu merupakan salah satu cirinya, ia tak suka jika Anda menghabiskan waktu dengan teman (apalagi teman pria) atau keluarga.
Jadi, kalau ia selalu marah saat telepon atau pesan singkatnya tak sempat terbalas, selalu curiga dan menuduh bukan-bukan saat Anda tak bersamanya, selalu menanyakan jadwal kegiatan, membuat Anda tak bisa lagi menghirup kebebasan, Anda perlu curiga.
Si Main Pukul
Sudah tak diragukan lagi, ini merupakan bukti sempurna bahwa ia merupakan pria kasar. Jika tindakan mereka menyisakan rasa sakit atau memar di bagian tubuh, itu pertanda ia telah melakukan pelecehan fisik. Kalau sudah parah, korban biasanya mengalami penurunan kepercayaan diri, rasa takut dalam bertindak, sakit kepala atau mual tanpa sebab medis, hingga berpikir untuk keluar dari kondisi ini. Apakah Anda atau kerabat merasakannya? Apa pun alasan atau dalih yang digunakan si penyiksa untuk melakukan tindakan ini, siapa pun tak pantas menerimanya.
Si Gemar Merendahkan
Perilaku kasar tak selalu ditunjukkan dengan "main tangan", tapi juga sikap lain yang merendahkan. Salah satunya ialah kata hinaan dan ungkapan kasar. Ia tak ragu untuk melontarkannya saat Anda berbuat salah. Biasanya, ia akan semakin "menjadi" kalau Anda mencoba untuk membela diri.
Sikap merendahkan ini juga sering terjadi dalam kehidupan seks, seperti memaksa Anda melakukan hubungan. Kalau benar cinta, ia tak akan ragu melakukan kompromi tentang hal ini. Intinya, saat ia tidak menghargai Anda, baik dalam kata-kata ataupun sikap, dia bisa dibilang sebagai pelaku. Ingat, Anda adalah perempuan sempurna yang pantas untuk dihargai.
Si Pendendam
Kesulitan mengatasi rasa marah bisa membuat seseorang menjadi pendendam. Kalau ia mengancam untuk menyakiti atau melakukan balas dendam atas perilaku Anda yang tak disukainya, waspadalah. Ini perlu ditanggapi secara serius untuk menghindari kejadian yang lebih buruk lagi.
Si Dalih Bercanda
Ada tindakan lain yang lebih "halus" yang biasa dilakukan oleh pria "tanpa perasaan" ini. Tanpa marah, tapi tetap terasa sakit, yaitu tindakan main fisik dengan alasan bercanda. Seperih apa pun yang Anda rasakan, biasanya ia tak akan terlalu peduli dan hanya berkata, "Cuma bercanda kok, sayang, segitu
Si Labil
Perubahan emosinya cepat dan tidak wajar. Menurut Sam Margelies, Ph.D., pria yang berperilaku kasar gemar menunjukkan perhatian berlebihan, di antaranya memberikan hadiah setelah melakukan kekerasan kepada diri pasangannya. saja enggak sakit, lah." Coba deh bayangkan kalau bercanda saja sudah sesakit ini, apalagi saat marah, ya?
Semoga bermanfaat ...
sumber: Kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda