Sebuah studi oleh para peneliti kesehatan seksual di Indiana University menguji pengaruh lubrikan berbasis air dan berbasis silicon. Mereka menemukan bahwa wanita yang menggunakan lubrikan selama hubungan seks melaporkan tingkat signifikan lebih tinggi terhadap kepuasan dan kesenangan.
Studi soal lubrikan yang melibatkan 2.453 wanita berusia 18-68 tahun ini merupakan studi sistematik terbesar. Sungguh berlawanan antara ketersediaan lubrikan secara komersial dengan pengetahuan mengenai perannya dalam seks dan masalah kesehatan lainnya.
"Betapa sedikit penelitian dasar tentang kontribusi lubrikan terhadap pengalaman seksual. Ini berlawanan dengan fakta bahwa lubrikan banyak tersedia di toko dan di internet," kata Debby Herbenick, pakar seks.
"Data ini jelas menunjukkan bahwa penggunaan lubrikan dalam penelitian kami dikaitkan dengan peningkatan kenikmatan seksual dan kepuasan, juga penurunan tingkat gejala penyakit genital," imbuhnya, seperti dikutip dari Health24, Senin (13/12/2010).
Temuan yang dilaporkan dalam Journal of Sexual Medicine edisi November ini juga menemukan bahwa peserta penelitian melaporkan gejala genital lebih sedikit, terutama rasa sakit di alat kelamin ketika mereka menggunakan pelumas berbasis air.
Sementara Michael Reece, direktur Centre for Sexual Health Promotion dan salah satu penulis penelitian menyatakan, kalangan profesional bidang kesehatan masyarakat telah lama merekomendasikan penggunaan lubrikan sebagai alat seks yang aman, terutama bila digunakan dengan kondom lateks.
"Temuan ini membantu kita untuk menjadi individu aktif secara seksual karena lubrikan tidak hanya penting untuk seks yang lebih aman, tetapi juga berkontribusi terhadap kualitas pengalaman seksual seseorang secara keseluruhan," katanya.
Berikut adalah beberapa temuan:
- Dari waktu ke waktu, pelumas digunakan untuk hubungan seks vaginal atau dubur. Namun, peserta studi menunjukkan bahwa mereka memanfaatkannya untuk membuat seks lebih menyenangkan. Bahkan lebih dari 60 persen wanita menggunakannya selama masturbasi.
- Wanita juga menggunakan lubrikan dalam rangka mengurangi risiko kondom sobek selama sanggama.
Penelitian
Untuk penelitian bertajuk "Association of Lubricant Use with Women's Sexual Pleasure, Sexual Satisfaction, and Genital Symptoms: A Prospective Daily Diary Study” ini, para partisipan diminta menggunakan enam lubrikan selama masturbasi dan aktivitas seksual berpasangan. Wanita secara acak ditugaskan untuk menggunakan salah satu dari enam lubrikan, empat diantaranya adalah lubrikan berbahan dasar air dan dua diantaranya lubrikan berbasis silikon, selama dua minggu.
Tercatat, lebih dari 10.000 hubungan seks penetrasi Miss V dan Mr P serta lebih dari 3.000 pengalaman masturbasi selama lima minggu masa studi. Analisis keseluruhan menunjukkan hasil bahwa peringkat kenikmatan seksual dan kepuasan seksual peserta secara signifikan lebih tinggi saat menggunakan lubrikan berbasis air atau lubrikan berbasis silikon dibandingkan dengan seks tanpa lubrikan.
Untuk semua jenis kelamin, gejala penyakit kelamin jarang dilaporkan dan pada umumnya cenderung berkurang ketika lubrikan digunakan.
Lubrikan digunakan sendiri oleh wanita pada alat kelamin pasangannya, atau secara langsung ke jari mereka, dan pada sekira 10 persen kasus hubungan penetrasi, lubrikan langsung dipasang ke mainan seks.
"Temuan ini menunjukkan bagaimana lubrikan dapat digunakan selama foreplay atau saat menggunakan mainan seks dengan pasangan yang bisa menambah pengalaman seksual," kata Herbenick.
Studi soal lubrikan yang melibatkan 2.453 wanita berusia 18-68 tahun ini merupakan studi sistematik terbesar. Sungguh berlawanan antara ketersediaan lubrikan secara komersial dengan pengetahuan mengenai perannya dalam seks dan masalah kesehatan lainnya.
"Betapa sedikit penelitian dasar tentang kontribusi lubrikan terhadap pengalaman seksual. Ini berlawanan dengan fakta bahwa lubrikan banyak tersedia di toko dan di internet," kata Debby Herbenick, pakar seks.
"Data ini jelas menunjukkan bahwa penggunaan lubrikan dalam penelitian kami dikaitkan dengan peningkatan kenikmatan seksual dan kepuasan, juga penurunan tingkat gejala penyakit genital," imbuhnya, seperti dikutip dari Health24, Senin (13/12/2010).
Temuan yang dilaporkan dalam Journal of Sexual Medicine edisi November ini juga menemukan bahwa peserta penelitian melaporkan gejala genital lebih sedikit, terutama rasa sakit di alat kelamin ketika mereka menggunakan pelumas berbasis air.
Sementara Michael Reece, direktur Centre for Sexual Health Promotion dan salah satu penulis penelitian menyatakan, kalangan profesional bidang kesehatan masyarakat telah lama merekomendasikan penggunaan lubrikan sebagai alat seks yang aman, terutama bila digunakan dengan kondom lateks.
"Temuan ini membantu kita untuk menjadi individu aktif secara seksual karena lubrikan tidak hanya penting untuk seks yang lebih aman, tetapi juga berkontribusi terhadap kualitas pengalaman seksual seseorang secara keseluruhan," katanya.
Berikut adalah beberapa temuan:
- Dari waktu ke waktu, pelumas digunakan untuk hubungan seks vaginal atau dubur. Namun, peserta studi menunjukkan bahwa mereka memanfaatkannya untuk membuat seks lebih menyenangkan. Bahkan lebih dari 60 persen wanita menggunakannya selama masturbasi.
- Wanita juga menggunakan lubrikan dalam rangka mengurangi risiko kondom sobek selama sanggama.
Penelitian
Untuk penelitian bertajuk "Association of Lubricant Use with Women's Sexual Pleasure, Sexual Satisfaction, and Genital Symptoms: A Prospective Daily Diary Study” ini, para partisipan diminta menggunakan enam lubrikan selama masturbasi dan aktivitas seksual berpasangan. Wanita secara acak ditugaskan untuk menggunakan salah satu dari enam lubrikan, empat diantaranya adalah lubrikan berbahan dasar air dan dua diantaranya lubrikan berbasis silikon, selama dua minggu.
Tercatat, lebih dari 10.000 hubungan seks penetrasi Miss V dan Mr P serta lebih dari 3.000 pengalaman masturbasi selama lima minggu masa studi. Analisis keseluruhan menunjukkan hasil bahwa peringkat kenikmatan seksual dan kepuasan seksual peserta secara signifikan lebih tinggi saat menggunakan lubrikan berbasis air atau lubrikan berbasis silikon dibandingkan dengan seks tanpa lubrikan.
Untuk semua jenis kelamin, gejala penyakit kelamin jarang dilaporkan dan pada umumnya cenderung berkurang ketika lubrikan digunakan.
Lubrikan digunakan sendiri oleh wanita pada alat kelamin pasangannya, atau secara langsung ke jari mereka, dan pada sekira 10 persen kasus hubungan penetrasi, lubrikan langsung dipasang ke mainan seks.
"Temuan ini menunjukkan bagaimana lubrikan dapat digunakan selama foreplay atau saat menggunakan mainan seks dengan pasangan yang bisa menambah pengalaman seksual," kata Herbenick.
Semoga bermanfaat ...
sumber: okezone
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda