Orangtua kadang merasa kerepotan saat mengurusi anak-anaknya jika jarak keduanya terlalu dekat. Sebenarnya berapa jarak yang ideal antara saudara kandung?
Sebagian besar jawaban dari pertanyaan tersebut bervariasi, hal ini karena pada kenyataannya setiap orang itu unik dan berbeda-beda. Meski demikian ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membuat keputusan ini.
Dikutip dari Babyzone.com dan Babycenter, Kamis (16/12/2010) ada faktor-faktor yang patut dipertimbangkan dalam memutuskan jarak ideal antara saudara kandung, yaitu:
Masalah Kesehatan
Baik kehamilan yang direncanakan atau tidak, interval usia bisa menentukan kesehatan ibu dan anak. Risiko bayi lahir dengan berat badan rendah, prematur dan ukuran badan yang kecil akan lebih tinggi jika jaraknya sangat dekat yaitu antara 1-3 bulan.
Menurut studi yang dipublikasikan pada 25 Februari 1999 dalam New England Journal of Medicine dianjurkan interval kehamilan antara 18-23 bulan (1,5-2 tahun).
Jika jaraknya sekitar atau kurang dari 6 bulan, maka berisiko 30-40 persen lebih besar mengalami kelahiran prematur. Risiko ini juga meningkat secara signifikan pada ibu yang menunda kehamilan terlalu lama misalnya hingga 10 tahun.
"Perempuan yang menunggu terlalu lama untuk kehamilan berikutnya memiliki kemungkinan lebih besar mengalami preeklampsia atau eklampsia," ujar Dr Christine M Derzko, MD seorang profesor Ob-Gyn dan internal medicine di University of Toronto.
Jarak yang terlalu lama antara kehamilan bisa mengurangi manfaat yang diperoleh dari kehamilan sebelumnya, seperti rahim yang sudah membesar dan meningkatnya aliran darah ke rahim. Sedangkan jika jaraknya terlalu pendek akan membuat ibu tidak memiliki waktu untuk pemulihan, kerusakan sistem reproduksi atau masalah postpartum lainnya.
Kebutuhan yang diperlukan
Ketika menentukan waktu kehamilan berikutnya, banyak orangtua yang mempertimbang beberapa faktor, seperti keuangan, pekerjaan dan usia. Jika seseorang sudah berusia di atas 30 tahun dan memiliki kehidupan yang mapan cenderung tidak terlalu lama menunda kehamilan.
Namun beberapa orangtua ada yang lebih suka menunggu sampai anak yang lebih tua sedikit lebih mandiri, sudah bisa memahami sesuatu sehingga bisa membantu mengurus adiknya. Bayi umumnya membutuhkan keperluan yang banyak, sehingga faktor-faktor ini harus diperhatikan.
Hubungan saudara
Orangtua bisa melihat bagaimana anak yang lebih tua bergaul dengan teman-temannya, jika ia bisa memiliki sikap toleransi maka kemungkinan ia siap menerima kehadiran saudara kandung baru.
Jika jaraknya terlalu dekat akan membuat kakaknya cemburu karena merasa tidak diperhatikan lagi, sedangkan jika jaraknya terlalu jauh bisa membuatnya merasa frustasi karena adik kecilnya kerap memberantakan barang-barang pribadinya.
Ibu mengetahui kemampuan tubuhnya
Ketika memutuskan untuk hamil kembali, seorang ibu harus menyiapkan stamina fisik secara keseluruhan. Hanya seorang ibu yang mengetahui apakah tubuhnya cukup baik dan kuat untuk merawat dua anak pada saat yang sama.
Jika jarak keduanya terlalu dekat akan membuat ibu merasa seperti memiliki anak kembar, tapi jika ada jarak misalnya 3 tahun akan memberi kesempatan bagi ibu untuk bernapas sejenak.
Sebagian besar jawaban dari pertanyaan tersebut bervariasi, hal ini karena pada kenyataannya setiap orang itu unik dan berbeda-beda. Meski demikian ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membuat keputusan ini.
Dikutip dari Babyzone.com dan Babycenter, Kamis (16/12/2010) ada faktor-faktor yang patut dipertimbangkan dalam memutuskan jarak ideal antara saudara kandung, yaitu:
Masalah Kesehatan
Baik kehamilan yang direncanakan atau tidak, interval usia bisa menentukan kesehatan ibu dan anak. Risiko bayi lahir dengan berat badan rendah, prematur dan ukuran badan yang kecil akan lebih tinggi jika jaraknya sangat dekat yaitu antara 1-3 bulan.
Menurut studi yang dipublikasikan pada 25 Februari 1999 dalam New England Journal of Medicine dianjurkan interval kehamilan antara 18-23 bulan (1,5-2 tahun).
Jika jaraknya sekitar atau kurang dari 6 bulan, maka berisiko 30-40 persen lebih besar mengalami kelahiran prematur. Risiko ini juga meningkat secara signifikan pada ibu yang menunda kehamilan terlalu lama misalnya hingga 10 tahun.
"Perempuan yang menunggu terlalu lama untuk kehamilan berikutnya memiliki kemungkinan lebih besar mengalami preeklampsia atau eklampsia," ujar Dr Christine M Derzko, MD seorang profesor Ob-Gyn dan internal medicine di University of Toronto.
Jarak yang terlalu lama antara kehamilan bisa mengurangi manfaat yang diperoleh dari kehamilan sebelumnya, seperti rahim yang sudah membesar dan meningkatnya aliran darah ke rahim. Sedangkan jika jaraknya terlalu pendek akan membuat ibu tidak memiliki waktu untuk pemulihan, kerusakan sistem reproduksi atau masalah postpartum lainnya.
Kebutuhan yang diperlukan
Ketika menentukan waktu kehamilan berikutnya, banyak orangtua yang mempertimbang beberapa faktor, seperti keuangan, pekerjaan dan usia. Jika seseorang sudah berusia di atas 30 tahun dan memiliki kehidupan yang mapan cenderung tidak terlalu lama menunda kehamilan.
Namun beberapa orangtua ada yang lebih suka menunggu sampai anak yang lebih tua sedikit lebih mandiri, sudah bisa memahami sesuatu sehingga bisa membantu mengurus adiknya. Bayi umumnya membutuhkan keperluan yang banyak, sehingga faktor-faktor ini harus diperhatikan.
Hubungan saudara
Orangtua bisa melihat bagaimana anak yang lebih tua bergaul dengan teman-temannya, jika ia bisa memiliki sikap toleransi maka kemungkinan ia siap menerima kehadiran saudara kandung baru.
Jika jaraknya terlalu dekat akan membuat kakaknya cemburu karena merasa tidak diperhatikan lagi, sedangkan jika jaraknya terlalu jauh bisa membuatnya merasa frustasi karena adik kecilnya kerap memberantakan barang-barang pribadinya.
Ibu mengetahui kemampuan tubuhnya
Ketika memutuskan untuk hamil kembali, seorang ibu harus menyiapkan stamina fisik secara keseluruhan. Hanya seorang ibu yang mengetahui apakah tubuhnya cukup baik dan kuat untuk merawat dua anak pada saat yang sama.
Jika jarak keduanya terlalu dekat akan membuat ibu merasa seperti memiliki anak kembar, tapi jika ada jarak misalnya 3 tahun akan memberi kesempatan bagi ibu untuk bernapas sejenak.
Semoga bermanfaat ...
sumber: detikHealth
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda