Fenomena alam terjadi di pantai timur Sumatera, Senin (27/12/2010). Air laut sepanjang pinggir pantai kabupaten Deliserdang dan Serdang Bedagai surut hingga sepanjang 4 Km dari batas bibir pantai. Seperti yang terpantau di dipantai kuala lama kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. Akibatnya, ratusan perahu nelayan kandas.
Kejadian aneh ini menurut warga tidak pernah terjadi sebelumnya, penyusutan air laut sejauh empat kilometer bahkan sampai lima kilometer ini baru pertama kali terjadi. Sebagian warga memberanikan diri untuk mengutip ikan yang ada dipesisir pantai karna keruhnya air laut.
Seperti yang disampaikan oleh Wahono warga Desa Kuala Lama, "Saya coba memberanikan diri mengutip ikan yang ada di pesisir pantai, kan airnya lagi susut," ujarnya. Ia mengutip ikan di pantai yang airnya surut itu mendapatkan ikan sebanyak satu ember. "Kan lumayan untuk dimakan sendiri," tambahnya.
Namun ketika ditanyakan apakah tidak takut akan ada gelombang air yang akan naik? Ia mangatakan bahwa mereka tidak takut. "Kalau takut saya tidak akan beranikan diri mengutip ikan yang ada di pantai," katanya sambil berharap mendapat ikan yang lebih banyak lagi.
Menurut sejumlah nelayan fenomena penyusutan air laut hingga radius empat kilo meter ini berdampak pada nelayan yang bedomisili dipinggiran pantai timur Sumatera. Ratusan nelayan tidak dapat kembali ke rumah karena perahu yang digunakan nelayan terdampar ditengah laut.
Amrozi nelayan pantai Kuala Lama menjelaskan fenomena alam ini tidak pernah terjadi sebelumnya karna penyusutan. Dia mengatakan bahwa air laut susut sejauh 4 km susut, "Air susut sejauh 4 km, pagi ini tadi baru terlihat ada kejadian ini. Sebelumnya saya tidak pernah melihat kejadian air susut seperti ini selama saya tinggal di pantai ini," kata Amrozi.
Akibat kejadian ini terpaksa sejumlah nelayan memacakan perahunya di tengah laut dan membawa hasil tangkapan ikanya dengan berjalan kaki sepanjang 4 kilo meter menuju pinggir pantai.
Kejadian aneh ini menurut warga tidak pernah terjadi sebelumnya, penyusutan air laut sejauh empat kilometer bahkan sampai lima kilometer ini baru pertama kali terjadi. Sebagian warga memberanikan diri untuk mengutip ikan yang ada dipesisir pantai karna keruhnya air laut.
Seperti yang disampaikan oleh Wahono warga Desa Kuala Lama, "Saya coba memberanikan diri mengutip ikan yang ada di pesisir pantai, kan airnya lagi susut," ujarnya. Ia mengutip ikan di pantai yang airnya surut itu mendapatkan ikan sebanyak satu ember. "Kan lumayan untuk dimakan sendiri," tambahnya.
Namun ketika ditanyakan apakah tidak takut akan ada gelombang air yang akan naik? Ia mangatakan bahwa mereka tidak takut. "Kalau takut saya tidak akan beranikan diri mengutip ikan yang ada di pantai," katanya sambil berharap mendapat ikan yang lebih banyak lagi.
Menurut sejumlah nelayan fenomena penyusutan air laut hingga radius empat kilo meter ini berdampak pada nelayan yang bedomisili dipinggiran pantai timur Sumatera. Ratusan nelayan tidak dapat kembali ke rumah karena perahu yang digunakan nelayan terdampar ditengah laut.
Amrozi nelayan pantai Kuala Lama menjelaskan fenomena alam ini tidak pernah terjadi sebelumnya karna penyusutan. Dia mengatakan bahwa air laut susut sejauh 4 km susut, "Air susut sejauh 4 km, pagi ini tadi baru terlihat ada kejadian ini. Sebelumnya saya tidak pernah melihat kejadian air susut seperti ini selama saya tinggal di pantai ini," kata Amrozi.
Akibat kejadian ini terpaksa sejumlah nelayan memacakan perahunya di tengah laut dan membawa hasil tangkapan ikanya dengan berjalan kaki sepanjang 4 kilo meter menuju pinggir pantai.
sumber: DNAberita.com
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda