Sabtu, 06 November 2010

Stop Beri Uang kepada Anak Jalanan!

Mungkin agan or sista akan berpikir betapa kejam atau kasarnya judul tulisan ini! Tapi, ane mohon dibaca dulu pelan-pelan untuk memahami maksudnya stop beri uang kepada anak jalanan tsb. Intinya, klo agan or sista mau "bersedekah" ke pengemis atau anak jalanan di lingkungan kita, klo bisa JANGAN ngasih recehan. Kenapa???
Kita membuang Rp 1,5 milyar receh setiap hari
Sadarkah kamu, bahwa kita, penduduk Jakarta, setiap harinya membuang uang receh hingga mencapai 10 digit setiap harinya, ke jalanan. Mari kita berhitung. Jumlah anak jalanan di Jabodetabek saat ini berdasarkan data terakhir dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mencapai angka 75.000. Pendapatan mereka seharinya bisa mencapai Rp 20.000 – Rp 30.000. Bila kita ambil Rp 20.000 dikalikan 75.000 anak, berarti kita membuang uang receh (cepek, gopek, seceng) sebesar 1.500.000.000 alias 1,5 milyar per hari! 

Kita membuat mereka betah di jalan
Perhitungan matematis di atas menimbulkan satu pertanyaan ironik yang besar. Bisa jadi kitalah yang membuat anak-anak itu betah berada di jalan. Dengan mengamen, mengemis, menyapukan kemoceng di atas dashboard mobil, atau menyodorkan amplop sumbangan – satu anak jalanan usia SD bisa memiliki penghasilan yang beda tipis dengan lulusan diploma. Begitu mudah bagi mereka. Tanpa perlu capek-capek sekolah, susah-susah melamar kerja, toh hasilnya hampir sama.

Jajan, main dingdong dan setoran

Tanpa maksud menggurui, ane menyarankan kepada kita semua untuk mendukung program Stop Beri UANG, yakni berhenti memberi uang kepada anak-anak jalanan. Dari sekian penelitian yang dilakukan sejumlah LSM, uang yang diperoleh anak-anak marjinal ini, sebagian besar tidak mendukung peningkatan kesejahteraan mereka. Jajan, ada di peringkat pertama; main dingdong atau permainan elektronik lainnya, menjadi pilihan kedua; terakhir, setoran ke orang tua atau inang/senior sebagai pelindung mereka di jalanan. Jadi, bocah-bocah berpenampilan kumuh ini pun tetap miskin, tetap terancam putus sekolah, dan ... tetap berkeliaran di jalan!

Siapkan biskuit, permen, susu kotak
Setelah memahami penjelasan di atas, keputusan dikembalikan kepada  kamu semua. Mari, menjadi sahabat anak yang tidak memanjakan, tapi melakukan tindakan serta bantuan yang langsung bisa mereka nikmati. Sebagai pengganti uang receh, berikan mereka nutrisi bergizi atau barang layak pakai. Mulai sekarang, sediakan dalam tas atau mobil kamu: biskuit, permen, buah, susu kotak/botol, atau barang-barang bermanfaat lainnya – yang langsung bisa diberikan saat tangan-tangan kecil itu menengadah di dekat kamu.

Semoga bermanfaat ...

sumber: http://sahabatanak.com

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar Anda