Jumat, 12 November 2010

Berbagai Jenis Termometer dan Cara Menggunakannya (PENTING!!)

Ada berbagai jenis termometer yang paling umum kita ketahui seperti: termometer digital, termometer digital telinga, termometer digital dot, termometer arteri temporal, dll.  Lalu apa kegunaan dari masing-masing termeter itu dan bagaimana cara menggunakannya?

- Termometer digital

Termometer digital biasa, menggunakan sensor elektronik untuk merekam panas suhu tubuh. Suhu dapat diukur pada dubur, mulut, atau ketiak. Cara yang paling akurat untuk mengukur suhu anak adalah dengan menggunakan termometer digital dubur atau oral. Suhu rektal (dubur) memperlihatkan suhu yang terbaik untuk bayi. Sedangkan untuk anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa, biasanya suhu mulut Pengukuran melalui ketiak kurang akurat dibanding dubur dan mulut.

Kebanyakan termometer digital dapat merekam temperatur dari mulut, ketiak, atau dubur - sering dalam satu menit atau kurang. Sebuah termometer digital yang tepat untuk bayi baru lahir, bayi, anak-anak dan orang dewasa.


Mungkin mengambil suhu anak pada dubur bisa tidak nyaman. Suhu diambil melalui mulut. Jika anak telah makan atau minum, tunggu 15 menit untuk mengambil suhu mulut. Sediakan dua temometer yang berbeda jika termometer digunakan untuk dubur dan mulut. Jangan gunakan termometer yang sama di kedua tempat.


- Termometer digital telinga

Termometer digital telinga, juga disebut termometer timpani, menggunakan sinar inframerah untuk mengukur suhu di dalam saluran telinga.

Bila diposisikan dengan benar, termometer digital telinga cepat dan akurat. Termometer ini cocok bagi bayi usia 3 bulan ke atas, anak-anak yang lebih tua, dan orang dewasa. Namun tidak dianjurkan untuk bayi yang baru lahir. Pastikan telinga Anda bersih sebelum diperiksa suhunya. Karena kotoran telinga bisa mengganggu akurasi suhu.


- Termometer digital dot

Jika bayi menggunakan dot, Anda bisa mencoba dot termometer digital. Bayi mengisap dot sampai puncak suhu didapat.
Sehingga bayi tidak sadar jika sedang mengambil suhunya. Namun termometer ini tidak dianjurkan untuk bayi yang baru lahir. Untuk hasil akurat, dot ditaruh di mulutnya sekitar tiga sampai lima menit.

- Termometer arteri temporal

Termometer arteri temporal menggunakan pemindai inframerah untuk mengukur suhu dari arteri temporal di dahi.

Termometer ini merekam temperatur waktu sekitar enam detik. Cocok untuk bayi usia 3 bulan ke atas, anak-anak yang lebih tua, dan orang dewasa.


Meski lebih akurat mengukur suhu bayi daripada termometer telinga, termometer ini tak dianjurkan untuk bayi yang baru lahir. Termometer ini belum diverifikasi. Kemungkinan harganya lebih mahal daripada termometer jenis lainnya.


- Termometer strip

Termometer strip berisi kristal cair yang bereaksi terhadap panas. Penggunaannya cukup dengan menempelkan termometer ke dahi dan termometer akan berubah warna.

Termometer ini yang kurang akurat. Pasalnya, suhu lingkungan bisa mempengaruhi suhu manusia yang diukur. Termometer ini cocok bagi bayi usia 3 bulan ke atas, anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. Tapi tidak dianjurkan untuk bayi yang baru lahir.


- Termometer raksa

Termometer merkuri (air raksa) terbungkus kaca untuk mengukur suhu tubuh. Termometer raksa dapat merekam temperatur dari mulut, ketiak atau dubur. Tapi tak lagi dianjurkan karena dapat merusak dan merkuri bisa terhirup. Jika Anda memiliki sebuah termometer merkuri, pertimbangkan untuk menggantinya. 

Semoga bermanfaat ....
 


Sumber : http://tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2010/05/14/brk,20100514-247895,id.html

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar Anda