Kini, mereka akan membuktikannya. Perkiraan cuaca selama tiga hari telah lebih akurat dibandingkan kejadian di era 1980-an. Tidak hanya itu, pada musim badai 2009, perkiraan selama satu hari hanya memprediksi keberadaan badai dalam lingkup 53 kilometer.
Salah satu bencana yang dikhawatirkan adalah Badai Earl. Ini merupakan kejadian yang biasa berlangsung di Pantai Timur. Jika berada di dekat lepas pantai, angin kencang akan muncul sepanjang 200 mil dari pusat hingga mencapai pedalaman.
Badai di Pantai Timur pada dasarnya lebih mudah diprediksi dibandingkan kejadian di Teluk Meksiko karena peristiwa ini menciptakan tikungan tajam dan menciptakan beberapa badai teluk.
Namun, profesor meteorologi MIT Kerry Emanuel menyebut Badai Earl, “mimpi buruk yang segera berlangsung.” Oleh karena itu, membaca dan memahami badai ini merupakan ramalan yang memberikan proyeksi tepat soal gerakan badai.
"Sekitar sepertiga kali, pusat badai akan terus bergerak dalam bentuk kerucut," kata Timothy Schott, pemimpin program siklon tropis di National Weather Service, Silver Spring.
“Kami sangat yakin dapat melacak jalur badai. Kami begitu yakin soal intensitas badai,” kata direktur National Hurricane Center Bill Read.
Meskipun begitu, munculnya beberapa ketidakpastian menyebabkan pelacakan ini seringkali berada dalam wilayah pemetaan yang sempit, ujar Read lagi. “Oleh karena itu, kami memiliki beberapa kegagalan.” Namun, Read meyakinkan bahwa kegagalan ini dapat ditutupi dengan perangkat lain.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda