Mempelajari teknik penanganan stress dapat membantu orang yang menderita satu jenis tekanan Darah Tinggi yang biasa menyerang orang berusia lanjut menghapuskan kebutuhan mereka akan obat anti Darah Tinggi, demikian hasil suatu studi baru yang perlu kita ketahui.
Orang yang mengalami kondisi itu, yang dikenal sebagai isolated systolic hypertension, yang ikut dalam pelatihan relaksasi memiliki peluang lebih baik untuk dapat menghilangkan setidaknya satu obat Darah Tinggi mereka dibandingkan dengan orang yang tak ikut dalam pelatihan bersantai, demikian temuan Dr. Jeffery A. Dusek dari Massachusetts General Hospital di Boston dan rekannya.
Jika temuan mereka dikonfirmasi pada orang yang menderita jenis lain tekanan Darah Tinggi, Dusek dan rekannya menyimpulkan, manfaatnya dalam pencegah stroke, serangan jantung, gagal ginjal dan dampak penyakit lain tekanan Darah Tinggi (serta pengurangan biaya untuk membeli obat) akan "tak terperikan".
Saat usia orang, tekanan tinggi systolic mereka (angka tertinggi dalam catatan tekanan Darah Tinggi) cenderung naik, sementara tekanan darah diastolic mereka, atau angka terendah, seringkali turun, Dusek dan timnya menjelaskan di dalam Journal of Alternative and Complementary Medicine.
Sebanyak tiga-perempat orang berusia lanjut yang menderita tekanan Darah Tinggi memiliki isolated systolic hypertension, yang merupakan "tantangan bagi pengobatan" untuk mengobati secara efektif, mengingat resiko terlalu rendahnya tekanan darah diastolic, serta kenyataan bahwa banyak orang berusia lanjut menggunakan banyak obat, kata mereka.
Untuk memastikan apakah mempelajari teknik penanganan stress dapat membantu orang menangani systolic hypertension tanpa obat, para peneliti itu mengacak 122 laki-laki dan perempuan yang menderita tekanan Darah Tinggi dan berusia 55 tahun ke atas selama delapan pekan pelatihan reaksi santai atau satu kelompok pemantauan. Semuanya menggunakan setidaknya dua jenis obat anti-darah-tinggi pada awal studi tersebut.
Orang yang berada dalam kelompok reaksi relaksasi ikut dalam kegiatan mingguan yang meliputi 15 menit instruksi mengenai cara menghasilkan reaksi (seperti meditasi kesadaran penuh dan menarik nafas yang dalam), serta 20 menit kegiatan reaksi relaksasi. Mereka diinstruksikan untuk mendengarkan rekaman reaksi relaksasi selama 20 menit setiap hari.
Pasien yang berada di dalam kelompok pantauan mendengarkan serangkaian rekaman instruksi mengenai teknik pengobatan selama 20 menit.
Pada akhir masa delapan pekan, 44 orang di dalam kelompok reaksi relaksasi dan 36 peserta kelompok pantauan telah menurunkan tekanan darah mereka ke tingkat sasaran dan memenuhi syarat untuk mengikuti pelatihan delapan pekan lagi yang meliputi penghilangan obat anti-darah-tinggi yang diawasi.
Sebanyak 32% peserta studi itu di dalam kelompok relaksasi dapat mempertahankan tekanan darah mereka pada tingkat yang disarankan sementara menghilangkan satu atau lebih obat anti-darah-tinggi mereka, sedang mereka yang berada di kelompok pantauan berjumlah 14%.
Setelah para peneliti itu memantau bermacam ciri orang pada masing-masing kelompok, mereka mendapati bahwa berada di dalam kelompok relaksasi meningkatkan peluang seseorang untuk mampu menghilangkan setidaknya satu jenis obat lebih dari empat kali lipat.
Semoga bermanfaat ...
sumber: http://darahtinggiobat.blogspot.com
sumber: http://darahtinggiobat.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda