Kamis, 15 Juli 2010

10 Teknologi Menuju Manusia Bionik

Di era lampau, manusia bionik memang hanya ada dalam film dan buku fiksi

ilmiah. Tapi saat ini itu sudah menjadi kenyataan. Bahkan bukan tak mungkin kelak manusia menciptakan manusia bionik seutuhnya. Buktinya sudah ada 10 bukti ilmiah di bawah ini:

1. Mata bionik
Penyandang tuna netra kini sudah bisa melihat cahaya dasar, gerakan dan bentuk. Itulah yang dikembangkan Dr. John Pezaris dari Harvard Research dengan Argus II Retinal Prosthesis, yang kini tengah diujicoba FDA. Aplikasi ini merekam informasi visual melalui kamera dan memprosesnya ke dalam sinyal elektronik, lalu dikirim secara nirkabel ke elektroda implan. Argus II menggunakan implan elektroda di dalam maya yang menggantikan fungsi retina.

2. Tulang yang tumbuh kembali
Sejak tahun 1960-an, ilmuwan sudah tahun tentang protein yang mampu menambah jaringan tulang agar tumbuh kembali saat mengalami kerusakan. Sayangnya teknologi saat itu belum sempurna. Baru tahun 2006 ilmuwan UCLA mendapatkan solusi dengan mendesain protein sehingga layak menumbuhkan sel-sel jenis tertentu saja. Protein ini bermana UCB-1.

3. Pankreas portabel
Ini adalah oankreas buatan yang mampu memonitor level gula darah dalam insulin agar sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh. Aaron Kowalski, direktur proyek Juvenile Diabetes Research Foundation mengatakan akan segera memasarkannya. Produk ini adalah kombinasi dari dua jenis teknologi, pompa insulin dan pemonitor glukosa.

4. Lidah elektronik
Dean Neikirk, profesor komputer dan rekayasa elektrik di University of Texas mengembangkan perasa alias lidah buatan. Perusahaan makanan bisa menggunakannya sebagai pemrogram standar tasa. Lidah elektronik ini terdiri atas sensor kecl yang bisa berganti warna sesuai dengan target rasa tertentu.

5. Anggota badan baru
Mereka yang diamputasi kini bisa menggunakan lengan buatan yang sama-sama kuat dengan yang asli. Dikembangkan oleh Dr. Todd Kuiken daro Rehabilitation Institute of Chicago,tangan bionik ini terhubung ke otak dengan saraf motorik. Saraf ini terkoneksi ke area lain dalam tubuh seperti dada, dimana impulsnya bisa diterima elektroda dalam lengan buatan. Jika pasien ingin menggerakkan tangannya, saraf mengirimkan sinyal ke tangan asli dan mengirimkannya ke lengan buatan. Kini teknologi masih dalam penyempurnaan.

6. Lutut pintar
Lutut memang bukan bagian tubuh yang bisa berpikir. Tapi lutut bernama RHEO yang dikembangkan ilmuwan bidang kecerdasan buatan MIT, Hugh Herr dan Ari Wilkenfeld, sungguh bisa berpikir. RHEO mampu memprogram diri sesuai keinginan pasien, mencipoakan gerakan nyaman saat berjalan. Penyandang cacat lutut kini tak perlu lagi menderita terlalu lama.

7. Ginjal yang bisa dikenakan
Pasien gagal ginjal membutuhkan proses penghilangan zat beracun dari darah dan menjaga keseimbangan cairan yang biasa dilakukan oleh ginjal yang sehat. Kini ginjal buatan hadir lebih kecil dan cukup ringan dibanding ginjal buatan era terdahulu. Ginjal ini juga memiliki sifat otomatis sehingga dinamakan automated, wearable artificial kidney (AWAK). Adalah Martin Roberts dan David B.N. Lee dari UCLA yang mengembangkannya. AWAK bekerja lebih baik daripada ginjal buatan tradisional sebab bisa bekerja 24 jam sehari, 7 hari seminggu selayaknya ginjal asli.

8. Sel-sel buatan
Daniel Hammer, profesor University of Pennsylvania mengembangkan metode lebih baik, yakni sel-sel buatan yang terbuat dari bahan polimer. Dengan bahan ini maka bisa mengetahui sel darah putih mana yang akan mengelilingi tubuh. Sel buatan yang diberinama C ini mampu menghantarkan obat langsung ke tempat yang membutuhkan. Dengan cara ini maka obat bisa lebih cepat dan tepat serta aman memerangi penyakit seperti kanker.

9. Penis buatan
Kabar baik bagi penderita disfungsi ereksi, sebab Anthony Atala dan timnya di Wake Forest University telah mengambangkan corpora cavernosa baru, jaringan spon yang terisi darah selama terjadinya ereksi. Ujicobanya sudah dilakukan pada kelinci jantan yang jaringan aslinya sudah dihilangkan. Jaringan baru ini tumbuh di sel kelinci dan setelah satu bulan ia bisa kembali bereproduksi secara prima.

10. Otak bongkar pasang
Membongkar pasang otak tidak semudah bongkar padang tangan atau kaki, namun tetap bukan suatu hal yang mustahil. Theodore Berger, daru University of Southern California, menciptakan chip komputer yang mampu menggantikan fungsi hippocampus, bagian otak yang mengontrol memori jarak pendek dan pemahaman spasial. Implantasi hippocampus bisa membantu penderita Alzheimer dan stroke. Saat ini Berger masih mengujicoba chip-nya.
sumber: desiran.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar Anda